اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

SAYYIDINA ALI SI CERDIK PANDAI

Selasa, 25 Juni 20130 komentar

SAYYIDINA ALI SI CERDIK PANDAI



Pada suatu hari Rasulullah saw. berkata kepada para sahabat, "Sudi kah kalian aku beritahukan mengenai amal perbuatan para pahlawan?"

"Wahai Rasulullah, apakah amal perbuatan para pahlawan tersebut?"

"Yaitu mencari ilmu karena sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya orang mukmin di dunia dan akhirat. Aku adalah kota (gudang) ilmu, sedangkan Ali r.a. adalah pintu masuknya," sabda Rasul.

Ketika kaum Khawarij mendengar sabda Rasulullah saw. tersebut, timbullah rasa hasud dan dengki kepada Ali r.a. Akhirnya, sepuluh orang pembesar di antara mereka berkumpul membuat persekongkolan. Mereka sepakat bahwa masing-masing dari mereka menanyakan masalah yang sama. Jika Ali menjawab masing-masing dari pertanyaan mereka dengan jawaban yang lain, maka berarti Ali memang berilmu luas sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.

Salah seorang dari mereka datang dan mengawali pertanyaan kepada Ali.

Orang Pertama : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta? Apa alasan dan argumentasi Anda?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir'aun, dan orang orang tamak."

Setelah mendapat jawaban dari Ali, orang pertama yang bertanya langsung pergi. Lalu orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Orang Ke 2 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu akan menjaga dan melindungi Anda, sementara harta justru kamu yang menjadi penjaganya."

Kemudian orang yang ketiga, keempat dan seterusnya sampai orang kesepuluh menyusul dan bertanya seperti pertanyaan yang diajukan orang pertama dan orang kedua.

Orang Ke 3 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama dari harta. Pemilik harta mempunyai banyak musuh, sementara pemilik ilmu mempunyai banyak teman."

Orang Ke 4 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena jika harta dibelanjakan maka akan berkurang, sedangkan ilmu akan semakin bertambah."

Orang Ke 5 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena pemilik harta akan mendapat julukan bakhil, sementara pemilik ilmu mendapat panggilan orang yang mulia dan terhormat."

Orang Ke 6 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena harta perlu penjagaan dari pencurian, sedangkan ilmu tidak perlu penjagaan."

Orang Ke 7 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena pemilik harta akan di hisab pada hari kiamat, sedangkan pemilik ilmu akan di syafaati pada hari kiamat."

Orang Ke 8 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena harta akan rusak seiring perjalanan waktu, sementara ilmu tidak akan rusak atau binasa walau kita mati."

Orang Ke 9 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena harta bisa membuat hati keras dan membatu, ilmu sebagai pelita penerang cahaya hati."

Orang Ke 10 : "Hai Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina Ali : "Ilmu lebih utama daripada harta karena pemilik harta mendapat predikat sebagai orang yang materialisme dan pemuja harta, sementara pemilik ilmu mendapatkan predikat sebagai penghamba Allah swt."
  
Selanjutnya Sayyidina Ali berkata, "Seandainya mereka masih bertanya lagi dalam masalah ini tentu aku akan menjawab dengan jawaban lain selama aku masih hidup."

Akhirnya mereka mengakui ketinggian dan keluasan ilmu Sayyidina Ali r.a. sebagaimana sabda Nabi saw. Lalu mereka semua datang dan menyerahkan dirinya masuk Islam.

*sumber : As Syekh Muhammad bin Abu Bakar, Mutiara Kisah Teladan dibalik Hadits Nabi.
  

Subhanallah... Begitu mulianya ilmu, oleh karena itu tuntut lah ilmu dari lahir sampai ke liang lahat. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan tidak ada kata tak mampu untuk maju.
Share :

Posting Komentar

 

Copyright © 2011. Meniti Ridlo Ilahi - All Rights Reserved
Published by El Fakir Abi Salwa
Proudly powered by Blogger