Sains Dalam Al-Qur’an
Teori Relativitas Waktu, yang dikemukakan Oleh Albert
Einstein pada abad 20. Untuk sementara itu pada abad 7 sebuah ayat didalam
Al-Qur’an seolah-olah memberikan petunjuk ini,
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan itu) naik kepada-NYA
dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan engkau (QS. As-Sajdah {The Prostration} : 5).”
Menurut teori Big Bang, kurang lebih sekitar 13.7
miliar tahun silam alam semesta berasal dari satu titik tunggal, kemudian
meledak. Dan 2.5 miliar tahun silam, dimana kehidupan dibumi bermula di air,
tepatnya dilaut. Didalam ayat ini seakan-akan memberikan petunjuk ini, “Sesungguhnya
langit dan bumi itu keduanya adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan
keduanya . dan dari air Kami turunkan permulaaan segala kehidupan (QS.
Al-Anbiyaa {The Prophets} : 30).”
Menurut Teori Expanding Universe yang dikemukakan
pada abad 20, dimana alam semesta ini terus-menerus meluas. Dan sementara itu,
belasan abad sebelumnya sebuah ayat seolah-olah telah memberikan petunjuk ini, “Dan
langit itu Kami bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya Kami-lah yang
meluaskannya (QS. Adz-Dzaariyat {The Winnowing Winds} : 47).
Ptolemeus menganggap tata surya ini bumi-sentris (150
M), tapi pendapat Copernicus mengaggap matahari-sentris (1543 M). dan ternyata,
matahari dan bumi beredar. Sebuah ayat seakan-akan memberikan petunjuk ini, “Dan
matahari itu beredar ditempat peredarannya (QS. Yaasiin : 38)
Atmosfir bumi terdiri dari tujuh lapis dan tiap-tiap
lapis mempunyai peranan tersendiri. Sebuah ayat seakan-akan memberikan petunjuk
ini , “maka dijadikan tujuh langit dalam dua massa dan Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit untuk urusannya (QS. Fushshilat { Exlained In
Detail} : 12)
Besi (Fe) tidak dihasilkan di bumi, namun diturunkan
ke bumi melalui meteor, yang berasal dari bintang-bintang yang meletup. Sebuah
ayat seakan-akan memberikan petunjuk ini, “Dan Kami turunkan
besi, yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia (QS. Al-Hadid {The Iron} : 25)
Setiap detik nya, kadar air yang menguap sekitar 16
juta ton. Dimana angka ini sama dengan kadar hujan yang turun dalam se detik. Sebuah
ayat seakan-akan memberikan petunjuk ini, “dan Dia menurunkan air
dari langit dengan kadarnya ( QS. Az-Zukhruf {Ornaments Of Gold} : 11).
“diketahui pula bahwa air hujan berasal dari air laut yang asin. Lagi-lagi
sebuah ayat seolah-olah mengisyaratkan ini, “Apakah engkau yang menurunkannya
dari awa atau Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami
jadikan ia asin (QS. Al-Waaqi’ah {The Event, The Inevitable} : 69-70).”
Bukan lebah jantan, melainkan lebah betinalah yang
membuat sarang dan mencari makanan. Dua ayat dalam surat An-Nahl ini atau surat
Lebah (QS. An-Nahl {The Bee} : 68-69) Seakan-akan memberikan petunjuk ini.
Dimana ayat-ayat tersebut menggunakan kata kerja Femina, mengkisahkan tentang lebah
yang membuat sarang dan mencari makan.
Kehidupan di dalam Rahim memiliki tiga tahapan ,
diantaranya Preembrionik, embrionik, dan janin. Sebuah ayat seakan-akan
memberikan petunjuk ini “Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau
kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (QS. Az-Zumar : 6)
Dan mungkin masih banyak lagi Fenomena serba sains
dalam Al-Quran. Bagaimana semakin CINTA kan dengan Al-Quran?? Saya harap
Al-Quran bukan hanya menjadi sebuah Kitab, melainkan lebih dari itu.
Wassalam ……
Posting Komentar