اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

BOROBUDUR ADALAH PENINGGALAN NABI SULAIMAN AS

Rabu, 26 Juni 20130 komentar

BOROBUDUR ADALAH PENINGGALAN
NABI SULAIMAN AS


Jika selama ini banyak ilmuwan-ilmuwan mengatakan bahwa negeri saba’ yang diceritakan dalam alquran itu berada di daerah yang sekarang adalah Yaman, namun beda dengan pandangan KH Fahmi Basya, bahwa negeri Saba’ itu sebenarnya berada di Indonesia. Haa….Benarkah?

Dalam flying book itu KH Fahmi Basya mengungkapkan dengan bukti-bukti ilmiah bahwa candi borobudur sebenarnya bukanlah peninggalan dari kebudayaan hindu, dan sebagaimana kita ketahui selama ini berpendapat bahwa candi borobudur adalah kebudayaan hindu.  namun  kenyataan nya candi borobudur sudah ada sejak lama, bahkan jauh sebelum hindu ada di nusantara. Sedangkan berdasar pada penelitiannya, candi borobudur itu di bangun oleh nabi sulaiman dengan bantuan para jin pada jaman ketika nusantara belum terbentuk seperti sekarang ini, dan masih berupa daratan yang luas dan lebar. Banyak sekali data dan analisis yang dipaparkan dalam flying book itu sebagai bukti terhadap argumen ini.

Untuk mengetahui salah satu bukti argumen tersebut, maka sebelumnya ada baiknya kita mengetahui simbol dari lafadz bismillah. Dimana simbol itu bisa dibuat dengan melukis sebuah 7 buah lingkaran sama besar yang salah satu lingkaran berada di tengah dan dikelilingi oleh 6 lingkaran lainnya.
Dari masing-masing lingkaran mewakili satu huruf pada lafadz bismillah yaitu ba, sin, mim, alif, lam, lam, dan ha’ . kalau keenam lingkaran di luar masing-masing titik pusatnya secara berurutan dihubungkan dengan garis kemudian lingkaran-lingakaran yang diluar itu dihapus, maka jadilah bentuk itu sebagai segi enam dengan lingkaran di tengahnya. Itulah simbol dari lafadz bismillah.

Sekarang mari kita amati salah satu kontur yang banyak terukir di batu-batu candi Borobudur, dan inilah kontur itu. ternyata bentuk itu banyak sekali kita temukan pada batu-batu di candi Borobudur. Diantara nya Segi enam dengan lingkaran ditengahnya. Apakah arti bentuk tersebut? Ternyata simbol segi enam dengan lingkaran di bawahnya adalah simbol dari lafadz bismillah. Disitulah salah satu bukti analisa yang disampaikan oleh KH Fahmi Basya dalam flying booknya.

Selain itu, tercurah dalam flying book tersebut juga diungkapkan secara ilmiah bahwa candi borobudur dahulunya bukan di tempat seperti yang sekarang ini, akan tetapi candi borobudur sempat mengalami pemindahan dengan kecepatan pemindahan melebihi kecepatan cahaya (60.000 kali). Maka hal ini mengakibatkan kontur candi borobudur mengalami peluruhan. Dalam pemindahan candi ini sesuai dengan cerita dalam al quran : “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sampai kedipan mata. ketika nabi Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, beliaupun berkata: ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan  barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang mengingkarinya, dan sesungguhnya Tuhanku Maha Mulia lagi Maha Kaya. ( QS.AnNaml:40 )

Dan selama ini yang sering diungkapkan adalah pemindahan itu dari Yaman ke Palestina, namun sesungguhnya bukti nyatanya belum pernah ditemukan kota tersebut.

Lalu menurut penelitian KH Fahmi Basya, didaerah manakah letak candi Borobudur sebelum terjadi perpindahan? Jawabannya adalah di kawasan candi boko yang terletak di kabupaten bantul. Dan di kawasan itu nampak bekas-bekas adanya candi besar. Namun, candi besar itu hilang entah kemana, terus bagaimana hilangnya, yang jelas bukan karena runtuh  dan hancur. Melainkan di kawasan candi boko ditemukan beberapa serpihan sisa candi yang konturnya mirip sekali dengan kontur candi borobudur. Hanya saja, yang ada di kawasan candi boko ini konturnya tampak lebih jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur tersebut. Hal ini disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan kecepatan kurang lebih 60.000 kali kecepatan cahaya tadi.

Lebih jauh lagi KH Fahmi Basya membahas sisi lain dari candi borobudur, bahwa desain candi borobudur sangat kompleks dan memiliki makna yang sangat dalam. Diantaranya misalnya relief yang ada di dinding, volume ukuran candi yang berbentuk balok al quran ( 23x23x12 = 6348 = jumlah ayat dalam al quran berserta basmalah nya), bahkan bukti foto google art yang menunjukkan bahwa puncak candi membentuk sebuah sebuah garis lurus yang menghubungkannya dengan rukun syaam dan hajar aswad ka’bah. Masih banyak lagi fakta-fakta yang dikemukakan dalam flying book itu.

Nama saba’ sendiri, di dapat dari dalam Al quran, dimana secara singkat Alqur’an (surat An Naml dan surat Saba’) menceritakan bahwa negeri saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat makmur, tanahnya subur dan bangsanya maju. Dalam negeri itu pernah hidup Nabi-Nabi terdahulu seperti Nabi Sulaiman AS, Nabi daud AS, ada juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda dia adalah ratu Bilqis. dan negeri itu telah dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah banjir yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, disebabkan mereka melakukan ibadah menyembah matahari.

Sementara itu, di dalam sebuah legenda yang sangat terkenal itu, menurut sejarahnya konon pernah ada sebuah negeri yang karakternya hampir mirip dengan yang diceritakan alqur’an itu. Negeri itu bernama negeri Atlantis. Dimana negeri itu berada di sebuah daratan yang luas dan subur, dan dihuni oleh bangsa yang makmur dan maju, lebih unggul dalam hal irigasi pertanian. Dimana daratan luas itulah yang disebut sebagai benua Atlantis yang mana benua itu musnah pada jaman es. Maka seiring tenggelamnya daratan Atlantis, musnahlah negeri Atlantis yang begitu makmur itu. Berdasarkan kemiripan kisah dalam Al Qur’an dan legenda yang berkembang di hampir seluruh penjuru dunia itu, dan bisa jadi negeri saba’ yang dimaksudkan dalam Al Quran itu tak lain adalah negeri Atlantis yang dulu mendiami daratan Atlantis yang kini sudah musnah akibat banjir besar di jaman es. Benar atau tidaknya memang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri saba’ yang disebutkan dalam Alquran itu terletak di Yaman, di dalam tafsir Al Quran pun banyak mengatakan demikian. Akan tetapi melalui ekspedisi dan penelitiannya, dan hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH Fahmi Basya menyimpulkan bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya negeri Saba’ tersebut, tiada lain ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya di pulau Jawa, yang mana dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan masih merupakan sebuah daratan yang luas atau berupa sebuah benua. Berikut adalah 14 bukti yang dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia.

PERTAMA. Nama saba’ sendiri. [ kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang dipercaya (QS. 27:22)]. Tempat dan Nama saba’ (tempat pertemuan) dan di Indonesia ada tempatnya. Dalam hal ini di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), dan tidak ada a=nama tempat bernama saba’

KEDUA. Hutan saba’. [ Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di sebelah kanan dan di sebelah kiri (QS.34:14) ]. Disebutkan terdapat hutan sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati oleh setiap manusia. Dan di dalam Al quran QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh sebagai ayat dan itu kita temukan. Sesuai disebutkan ayat itu seharusnya hutan itu juga bisa ditemukan atau pastilah hutan saba’ itu masih bisa ditemukan. Kita bisa buka dalam kamus bahasa jawa kawi, dalam bahasa jawa  HUTAN adalah WANA, dan SABA’ berarti PERTEMUAN. Jadi hutan saba’ itu ada di pulau jawa yaitu WANASABA=WONOSOBO Ada juga nama sleman yang berasal dari kata sulaiman. Sementara di Yaman tidak ditemukan nama-nama tersebut.

KETIGA. Tempat untuk bersujud (menyembah) kepada matahari tersbut. [ Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah (bersujud kepada) matahari (QS. 27:24) ]. Di Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, namun di Indonesia tempat semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko. Dan disana ada tempat yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ke arah matahari terbit atau ketimur,

KEEMPAT. Bangunan di lembah semut. [ Dikatakan  seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab tersebut, akan aku bawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip ]. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, beliaupun berkata: [ Ini termasuk karunia Tuhanku QS. 27:40) ]. Di Yaman tidak ada bangunan semacam ini, namun di Indonesia ada, yakni candi Borobudur. Dan candi Borobudur terletak di sebuah lembah, itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.

KELIMA. Fakta pemindahan tesebut. Ada bekas stupa di candi Boko (36 km dari candi Borobudur), yang mana tekstur bekas stupa itu sangat mirip dengan yang ada di candi borobudur. Namun di Yaman tidak ada.

KEENAM. Sidrin qolil. [Sesuatu yang disebut sidrin Qolil, (QS. 34:16) ]. Yang mana di Indonesia sidrin qolil ini masih ada sampai saat ini, dan terdapat di candi Boko, sementara di Yaman tidak ada.

KETUJUH. Buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah cerita rakyat (sejarah). [ Dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, (QS. 34:16)]. Yang mana di Indonesia ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, namun di Yaman tidak ada.

KEDELAPAN. Sisa dari banjir. [ Maka  kami datangkan kepada mereka banjir yang besar, QS.34:16) ]. Namun di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Sedangkan di Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan sunda, yang mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau. Dimana fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah kepulauan.

KESEMBILAN. Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan sampai benar-benar hancur. [maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sampai benar-benar hancur. Dan sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar dan mensyukurinya, (QS.34:19) ]. Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusantara yang dulunya satu daratan (sebuah daratan), maka setelah banjir besar di jaman es terbagi menjadi beberapa pulau yaitu 17.000 pulau. Dimana dari 1 pulau menjadi 17.000 pulau. Di dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Sudah pasti yang di maksud dengan dihancurkan sampai benar-benar hancur. Semantara di Yaman tidak ada fakta semacam itu.

SEPULUH. [Kami bataskan padanya perjalanan, (QS.34:18) ]. Disaat-saat Setelah banjir besar terjadi, maka perjalanan darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi lautan. Dan di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.

SEBELAS. Jarak terbang ideal. [ Tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berucap : “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum kamu ketahui, maka kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang dipercaya,(QS.27:22) ]. [ maka Pergilah dengan membawa surat ini, (QS.27:28) ]. Dimana jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang burung (36 km). Namun di Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi Borobudur-candi Boko. Sementara kalau di Yaman, jarak antara Yaman-Palestina terlalu jauh.

KEDUA BELAS. [ Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu, (QS.34:21)]. maka pastilah Allah memelihara negeri saba’ yang menjadi ayat (tanda kekuasaan) Nya itu. Di Yaman sudah tidak ada dan tidak meninggalkan bekas, sementara itu di Indonesia masih ada.

KETIGA BELAS. Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. Berkata ia (Balqis): [ Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya kepadaku telah dikirimkan sebuah surat yang mulia. Dan sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan yang isinya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30) ]. Di Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Namun di Yaman tidak ada.

KEEMPAT BELAS. Gedung yang tinggi dan megah. [ Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang besar seperti kolam dan periuk yang tepat berada di atas tungku (QS.34:13) ]. Di Indonesia jelas ada yaitu candi borobudur, namun di Yaman tidak ada.

Bagaimana tanggapannya setelah membaca artikel ini? Tidak percaya atau …..??
Mengapa piramida berbentuk segitiga…?
Rahasia di balik stupa di borobudur…?
Di manakah letak kerajaan Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis…?
Di manakah letak kerajaan Nabi Ibrahim…?
Rahasia apa di balik sa’i…?
Hubungannya Hajar Aswad dengan Candi Borobudur…?
Rahasia Saba’ dalam Al Qur’an…?
Bukti kebenaran yang menyatakan kerajaan Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis di Indonesia…?


Wallohu’allam bi showab


Share :

Posting Komentar

 

Copyright © 2011. Meniti Ridlo Ilahi - All Rights Reserved
Published by El Fakir Abi Salwa
Proudly powered by Blogger