BOROBUDUR ADALAH PENINGGALAN
NABI SULAIMAN AS
Jika selama ini banyak ilmuwan-ilmuwan mengatakan bahwa
negeri saba’ yang diceritakan dalam alquran itu berada di daerah yang sekarang
adalah Yaman, namun beda dengan pandangan KH Fahmi Basya, bahwa negeri Saba ’
itu sebenarnya berada di Indonesia .
Haa….Benarkah?
Dalam flying book itu KH Fahmi Basya mengungkapkan dengan
bukti-bukti ilmiah bahwa candi borobudur sebenarnya bukanlah peninggalan dari
kebudayaan hindu, dan sebagaimana kita ketahui selama ini berpendapat bahwa
candi borobudur adalah kebudayaan hindu. namun
kenyataan nya candi borobudur sudah ada sejak lama, bahkan jauh sebelum
hindu ada di nusantara. Sedangkan berdasar pada penelitiannya, candi borobudur
itu di bangun oleh nabi sulaiman dengan bantuan para jin pada jaman ketika
nusantara belum terbentuk seperti sekarang ini, dan masih berupa daratan yang
luas dan lebar. Banyak sekali data dan analisis yang dipaparkan dalam flying
book itu sebagai bukti terhadap argumen ini.
Untuk mengetahui salah satu bukti argumen tersebut, maka sebelumnya
ada baiknya kita mengetahui simbol dari lafadz bismillah. Dimana simbol itu
bisa dibuat dengan melukis sebuah 7 buah lingkaran sama besar yang salah satu
lingkaran berada di tengah dan dikelilingi oleh 6 lingkaran lainnya.
Dari masing-masing lingkaran mewakili satu huruf pada lafadz
bismillah yaitu ba, sin, mim, alif, lam, lam, dan ha’ . kalau keenam lingkaran
di luar masing-masing titik pusatnya secara berurutan dihubungkan dengan garis
kemudian lingkaran-lingakaran yang diluar itu dihapus, maka jadilah bentuk itu
sebagai segi enam dengan lingkaran di tengahnya. Itulah simbol dari lafadz
bismillah.
Sekarang mari kita amati salah satu kontur yang banyak
terukir di batu-batu candi Borobudur , dan inilah kontur
itu. ternyata bentuk itu banyak sekali kita temukan pada batu-batu di candi Borobudur .
Diantara nya Segi enam dengan lingkaran ditengahnya. Apakah arti bentuk tersebut?
Ternyata simbol segi enam dengan lingkaran di bawahnya adalah simbol dari lafadz
bismillah. Disitulah salah satu bukti analisa yang disampaikan oleh KH Fahmi
Basya dalam flying booknya.
Selain itu, tercurah dalam flying book tersebut juga
diungkapkan secara ilmiah bahwa candi borobudur dahulunya bukan di tempat
seperti yang sekarang ini, akan tetapi candi borobudur sempat mengalami
pemindahan dengan kecepatan pemindahan melebihi kecepatan cahaya (60.000 kali).
Maka hal ini mengakibatkan kontur candi borobudur mengalami peluruhan. Dalam pemindahan
candi ini sesuai dengan cerita dalam al quran : “Berkatalah seorang yang
mempunyai ilmu dari AI Kitab: Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sampai
kedipan mata. ketika nabi Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, beliaupun berkata: ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku
apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang mengingkarinya,
dan sesungguhnya Tuhanku Maha Mulia lagi Maha Kaya. ( QS.AnNaml:40 )
Dan selama ini yang sering diungkapkan adalah pemindahan itu
dari Yaman ke Palestina, namun sesungguhnya bukti nyatanya belum pernah
ditemukan kota tersebut.
Lalu menurut penelitian KH Fahmi Basya, didaerah manakah
letak candi Borobudur sebelum terjadi perpindahan? Jawabannya
adalah di kawasan candi boko yang terletak di kabupaten bantul. Dan di kawasan
itu nampak bekas-bekas adanya candi besar. Namun, candi besar itu hilang entah
kemana, terus bagaimana hilangnya, yang jelas bukan karena runtuh dan hancur. Melainkan di kawasan candi boko
ditemukan beberapa serpihan sisa candi yang konturnya mirip sekali dengan
kontur candi borobudur. Hanya saja, yang ada di kawasan candi boko ini konturnya
tampak lebih jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur
tersebut. Hal ini disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan
kecepatan kurang lebih 60.000 kali kecepatan cahaya tadi.
Lebih jauh lagi KH Fahmi Basya membahas sisi lain dari candi
borobudur, bahwa desain candi borobudur sangat kompleks dan memiliki makna yang
sangat dalam. Diantaranya misalnya relief yang ada di dinding, volume ukuran candi
yang berbentuk balok al quran ( 23x23x12 = 6348 = jumlah ayat dalam al quran
berserta basmalah nya), bahkan bukti foto google art yang menunjukkan bahwa
puncak candi membentuk sebuah sebuah garis lurus yang menghubungkannya dengan
rukun syaam dan hajar aswad ka’bah. Masih banyak lagi fakta-fakta yang
dikemukakan dalam flying book itu.
Nama saba’ sendiri, di dapat dari dalam Al quran, dimana
secara singkat Alqur’an (surat An
Naml dan surat Saba ’)
menceritakan bahwa negeri saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat
makmur, tanahnya subur dan bangsanya maju. Dalam negeri itu pernah hidup
Nabi-Nabi terdahulu seperti Nabi Sulaiman AS ,
Nabi daud AS, ada juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda dia adalah
ratu Bilqis. dan negeri itu telah dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah
banjir yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, disebabkan mereka
melakukan ibadah menyembah matahari.
Sementara itu, di dalam sebuah legenda yang sangat terkenal itu,
menurut sejarahnya konon pernah ada sebuah negeri yang karakternya hampir mirip
dengan yang diceritakan alqur’an itu. Negeri itu bernama negeri Atlantis. Dimana
negeri itu berada di sebuah daratan yang luas dan subur, dan dihuni oleh bangsa
yang makmur dan maju, lebih unggul dalam hal irigasi pertanian. Dimana daratan
luas itulah yang disebut sebagai benua Atlantis yang mana benua itu musnah pada
jaman es. Maka seiring tenggelamnya daratan Atlantis, musnahlah negeri Atlantis
yang begitu makmur itu. Berdasarkan kemiripan kisah dalam Al Qur’an dan legenda
yang berkembang di hampir seluruh penjuru dunia itu, dan bisa jadi negeri saba’
yang dimaksudkan dalam Al Quran itu tak lain adalah negeri Atlantis yang dulu
mendiami daratan Atlantis yang kini sudah musnah akibat banjir besar di jaman
es. Benar atau tidaknya memang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Selama ini hampir kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa negeri
saba’ yang disebutkan dalam Alquran itu terletak di Yaman, di dalam tafsir Al
Quran pun banyak mengatakan demikian. Akan tetapi melalui ekspedisi dan
penelitiannya, dan hasilnya dibuat dalam bentuk flying boook, KH Fahmi Basya
menyimpulkan bukanlah daerah Yaman letak sebenarnya negeri Saba’ tersebut, tiada
lain ia berada di sebuah wilayah dengan pusatnya di pulau Jawa, yang mana
dahulu wilayah itu mencakup wilayah Indonesia dan masih merupakan sebuah
daratan yang luas atau berupa sebuah benua. Berikut adalah 14 bukti yang
dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al
Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia .
PERTAMA. Nama saba’ sendiri. [ kubawa kepadamu dari negeri Saba
suatu berita penting yang dipercaya (QS. 27:22)]. Tempat dan Nama saba’ (tempat
pertemuan) dan di Indonesia
ada tempatnya. Dalam hal ini di Yaman tidak ada. Yang ada hanya
sabuun(prasasti), dan tidak ada a=nama tempat bernama saba’
KEDUA. Hutan
saba’. [ Sesungguhnya bagi kaum Saba ’ ada tanda
(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di
sebelah kanan dan di sebelah kiri (QS.34:14) ]. Disebutkan terdapat hutan
sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka
berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati oleh setiap
manusia. Dan di dalam Al quran QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh sebagai
ayat dan itu kita temukan. Sesuai disebutkan ayat itu seharusnya hutan itu juga
bisa ditemukan atau pastilah hutan saba’ itu masih bisa ditemukan. Kita bisa
buka dalam kamus bahasa jawa kawi, dalam bahasa jawa HUTAN adalah WANA, dan SABA ’
berarti PERTEMUAN. Jadi hutan saba’ itu ada di pulau jawa yaitu
WANASABA=WONOSOBO Ada juga nama sleman yang berasal dari kata sulaiman.
Sementara di Yaman tidak ditemukan nama-nama tersebut.
KETIGA. Tempat untuk
bersujud (menyembah) kepada matahari tersbut. [ Aku mendapati dia dan kaumnya
menyembah (bersujud kepada) matahari (QS. 27:24) ]. Di Yaman tidak dijumpai
tempat semacam itu, namun di Indonesia
tempat semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko. Dan disana ada tempat
yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit
menghadap ke arah matahari terbit atau ketimur,
KEEMPAT.
Bangunan di lembah semut. [ Dikatakan seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab
tersebut, akan aku bawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip ]. Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, beliaupun
berkata: [ Ini termasuk karunia Tuhanku QS. 27:40) ]. Di Yaman tidak ada
bangunan semacam ini, namun di Indonesia
ada, yakni candi Borobudur . Dan candi Borobudur
terletak di sebuah lembah, itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.
KELIMA. Fakta
pemindahan tesebut. Ada bekas stupa
di candi Boko (36 km
dari candi Borobudur ), yang mana tekstur bekas stupa itu
sangat mirip dengan yang ada di candi borobudur. Namun di Yaman tidak ada.
KEENAM. Sidrin
qolil. [Sesuatu yang disebut sidrin Qolil, (QS. 34:16) ]. Yang mana di Indonesia
sidrin qolil ini masih ada sampai saat ini, dan terdapat di candi Boko,
sementara di Yaman tidak ada.
KETUJUH. Buah
yang rasanya pahit, dan menjadi buah cerita rakyat (sejarah). [ Dan kami ganti
kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah
pahit, (QS. 34:16)]. Yang mana di Indonesia
ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, namun di Yaman tidak ada.
KEDELAPAN. Sisa
dari banjir. [ Maka kami datangkan
kepada mereka banjir yang besar, QS.34:16) ]. Namun di Yaman disebutkan banjir
ini disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi
banjir yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Sedangkan
di Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan
dataran/dangkalan sunda, yang mengakibatkan Indonesia
terbagi menjadi banyak pulau. Dimana fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu
nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah
kepulauan.
KESEMBILAN.
Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan sampai benar-benar hancur. [maka
kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sampai benar-benar hancur.
Dan sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda
kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar dan mensyukurinya, (QS.34:19) ].
Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusantara yang dulunya satu
daratan (sebuah daratan), maka setelah banjir besar di jaman es terbagi menjadi
beberapa pulau yaitu 17.000 pulau. Dimana dari 1 pulau menjadi 17.000 pulau. Di
dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu kejadian
kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Sudah pasti yang di
maksud dengan dihancurkan sampai benar-benar hancur. Semantara di Yaman tidak
ada fakta semacam itu.
SEPULUH. [Kami
bataskan padanya perjalanan, (QS.34:18) ]. Disaat-saat Setelah banjir besar
terjadi, maka perjalanan darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi
lautan. Dan di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
SEBELAS. Jarak
terbang ideal. [ Tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berucap :
“Aku telah mengetahui sesuatu yang belum kamu ketahui, maka kubawa kepadamu
dari negeri Saba suatu berita penting yang dipercaya,(QS.27:22)
]. [ maka Pergilah dengan membawa surat
ini, (QS.27:28) ]. Dimana jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang
burung (36 km ). Namun
di Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi Borobudur-candi Boko.
Sementara kalau di Yaman, jarak antara Yaman-Palestina terlalu jauh.
KEDUA BELAS. [ Dan
Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu, (QS.34:21)]. maka pastilah Allah
memelihara negeri saba’ yang menjadi ayat (tanda kekuasaan) Nya itu. Di Yaman
sudah tidak ada dan tidak meninggalkan bekas, sementara itu di Indonesia
masih ada.
KETIGA BELAS. Surat
dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. Berkata ia (Balqis): [ Hai
pembesar-pembesar, sesungguhnya kepadaku telah dikirimkan sebuah surat yang
mulia. Dan sesungguhnya surat itu,
dari SuIaiman dan yang isinya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30) ].
Di Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat
emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Namun di Yaman tidak ada.
KEEMPAT BELAS.
Gedung yang tinggi dan megah. [ Para jin itu membuat
untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan
patung-patung dan piring-piring yang besar seperti kolam dan periuk yang tepat berada
di atas tungku (QS.34:13) ]. Di Indonesia jelas ada yaitu candi borobudur, namun
di Yaman tidak ada.
Bagaimana tanggapannya setelah membaca artikel ini? Tidak
percaya atau …..??
Mengapa piramida berbentuk segitiga…?
Rahasia di balik stupa di borobudur…?
Di manakah letak kerajaan Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis…?
Di manakah letak kerajaan Nabi Ibrahim…?
Rahasia apa di balik sa’i…?
Hubungannya Hajar Aswad dengan Candi Borobudur…?
Rahasia Saba’ dalam Al Qur’an…?
Bukti kebenaran yang menyatakan kerajaan Nabi Sulaiman dan
Ratu Belqis di Indonesia…?
Wallohu’allam bi showab
Posting Komentar