Kelebihan Orang yang Membaca dan Memuliakan Al Qur’an
Ibnu
Mas'ud Al Anshari Al Badri Radhiyallahu 'Anh meriwayatkan dari Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, sabdanya, "Orang yang paling berhak menjadi imam dari
suatu kaum adalah orang yang terpandai membaca Kitab Allah diantara mereka.
Jika mereka sama taraf dari segi bacaan. maka yang lebih mengetahuai tentang
sunnah." (HR Muslim)
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anh, katanya, "Adalah para pembaca Al Qur'an
hadir di majelis Umar Radhiyallahu 'Anh bermusyawarah dengannya, terdiridari
orang tua dan pemuda." (Riwayat Al Bukhari dalam Shahih-nya)
Setelah
ini insya-Allah , saya akan mengemukakan hadits-hadits yang masuk dalam Bagian
ini. Ingatlah bahwa madzhab yang shahih dan terpilih yang diambilkan para ulama
ialah bahwa membaca Al-Qur'an adalah lebih utama dari membaca tasbih dan tahlil
serta dzikir-dzikir lainnya. Banyak dalil kuat yang mendukung hal itu,
Wallahua'lam.
Menghormati
dan Memuliakan Golongan Al Qur'an
Allah
Azza wa Jalla telah berfirman,
"Dan
barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)
"Demikianlah
(perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi
Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya." (QS Al-Hajj
22:29)
"Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang
yang beriman (mukmin)." (QS Asy-Syu'araa' 26:215)
"Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang
mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
nyata." (QS Al-Azhab 33:58)
Dalam
bagian ini terdapat hadits Ibnu Mas'ud Al Anshari dan hadits Ibnu Abbas yang
telah disebut di atas.
Diriwayatkan
dari Abu Musa Al Asy'ari Radhiyallahu 'Anhu, katanya: Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya termasuk menggagungkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala adalah memuliakan orang tua yang Muslim dan pengkaji
Al-Qur'an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang dari padanya serta
memuliakan penguasa yang adil." (Riwayat Abu Dawud dan ia hadits hasan)
Diriwayatkan
dari Aisyah Radhiyallahu 'Anhu katanya, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menyuruh kami menempatkan orang-orang dalam kedudukan mereka."
(Riwayat Abu Dawud dalam sunnannya dan Al-Bazzar dalam Musnadnya. Abu Abdillah
Al-Hakim berkata dalam Ulumul hadits, dia hadits sahih).
Diriwayatkan
dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, "Sesungguhnya Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud, kemudian
berkata, 'Siapa yang lebih banyak hafal Al Qur'an di antara keduanya, beliau
mendahulukannya masuk ke liang lahat." (Riwayat Al Bukhari)
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, "Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Siapa yang yang
mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya." (Riwayat
Al Bukhari)
Diriwayatkan
dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bahwa baginda bersabda,
"Barangsiapa shalat Subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Oleh sebab itu jangan sampai kamu dituntut oleh Allah Subhanahu
wa Ta'ala atas sesuatu dari jaminan-Nya."
Diriwayatkan
dari dua imam yang agung yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi'i
Rahimahullah, keduanya berkata: "Jika para ulama bukan wali Allah
Subhanahu wa Ta'ala, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak punya wali."
Imam
Al Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: "Ketahuilah wahai
saudaraku – mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan keridhaan-Nya
bagi kita dan menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya
dengan taqwa yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan
Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menyingkap tabir para pencela akan terlihat
dengan sendirinya. Dan siapa melecehkan para ulama, Allah Subhanahu wa Ta'ala
menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya dengan kematian hati."
Allah
berfirman, "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya, takut
akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (QS An-Nur 24:63)
Posting Komentar