اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَاَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

ANJURAN SAHUR pada PUASA RAMADHAN

Jumat, 12 Juli 20130 komentar

ANJURAN SAHUR pada PUASA RAMADHAN



Sebelum berpuasa dianjurkan untuk makan sahur  sebagaimana sabda Rosululloh :

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةَ

Bersahurlah kamu sekalian karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat barakah
 (HR. Bukhary dan Muslim)


Waktu Sahur

Agama tidak menerangkan dengan rinci kapan seharusnya seseorang bersahur, akan tetapi dari riwayat-riwayat yang ada dapat dipahami bahwa sebaiknya sahur dilaksanakan pada akhir malam menjelang terbit fajar / Shubuh.

وكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ اْلأَبْيَض
مِنَ الْخَيْطِ اْلأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

"…dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS. Al Baqoroh: 187)

Adapun orang yang ketika Adzan Shubuh berkumandang masih memegang gelas minumannya maka hendaklah dia tunaikan hajatnya sampai selesai.  Rosululloh bersabda :

إذَا سَمِعَ أَحَدُكُم ْ النِّدَاءَ وَ اْلإِنَاءُ فِيْ يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ مِنْهُ

“Apabila seseorang dari kalian mendengar suara adzan sedangkan gelas masih berada di tangannya maka janganlah ia letakkan hingga memenuhi hajatnya”
 (HR. Abu Dawud, Ibnu Jarir , Hakim, Baihaqi & Ahmad)


Share :

Posting Komentar

 

Copyright © 2011. Meniti Ridlo Ilahi - All Rights Reserved
Published by El Fakir Abi Salwa
Proudly powered by Blogger